Ledre dibuat tanpa bahan pengawet,,
Bagi anda yang suka menikmati cemilan buat waktu santai segera order ledre dengan variasi banyak rasa...
Harga mulai dari Rp.7.000 per kotak dengan isi 20biji
Hubungi :
Hp. 081212508735
Pasti ketagihan dehh...
Silahkan dicoba
Ledre Bojonegoro
Jumat, 06 Maret 2015
Ledre , Makanan Ringan Khas Bojonegoro
Mendengar nama Ledre tentu terasa cukup asing bagi orang awam. Namun bagi warga kota Bojonegoro, Tuban , Lamongan dan sekitarnya, nama Ledre sudah tak asing lagi. Ledre adalah nama penganan khas daerah Bojonegoro – Jawa Timur.
Bahan-bahan dasar itu dijadikan satu dan dilembutkan dengan menjadi lembaran-lembaran pipih yang kemudian digulung.
Penganan berupa kue ringan ini berbentuk gulungan seperti kue stick roll, astor atau kue smprong . Panjang Ledre sekitar 20 cm dan diameter 1,5 cm atau Lebih kecil ukurannya dari kue semprong. Beratnya cukup ringan dengan warna coklat muda yang menggoda. Rasanya cukup manis dengan cita rasa dan aroma pisang.
Bahan dasar pembuat Kue Ledre terdiri dari tepung beras, pisang raja, santan, gula pasir, telur dan minyak kacang. Namun banyak juga perajin Ledre yang menggunakan pisang jenis lainnya.
Ada juga yang menggunakan bahan dasar tambahan berupa waluh.
Bahan dasar pembuat Kue Ledre terdiri dari tepung beras, pisang raja, santan, gula pasir, telur dan minyak kacang. Namun banyak juga perajin Ledre yang menggunakan pisang jenis lainnya.
Ada juga yang menggunakan bahan dasar tambahan berupa waluh.
Bahan-bahan dasar itu dijadikan satu dan dilembutkan dengan menjadi lembaran-lembaran pipih yang kemudian digulung.
Proses melembutkan dengan membentuk lembaran-lembaran pipih yang disebut ' Ngledre ' dengan istilah lokal Ngledre itulah yang menjadikan kue ini kemudian disebut Ledre.
Pembuatan Ledre ini biasa dilakukan di industri rumahan skala kecil maupun skala menengah. Sentra pembuatan Ledre berada di Kecamatan Padangan yang berbatasan dengan Kota Cepu.
BERKUNJUNG ke Bojonegoro namun bingung membeli oleh-oleh apa dari sana? Bojonegoro termasuk daerah yang kaya akan tanaman pisang. Berbagai jenis tanaman pisang dapat tumbuh dengan subur di daerah yang biasa disebut Bumi Angling Darma ini. Dengan kekayaan pisang yang lumayan melimpah ini, masyarakat Bojonegoro berinisiatif untuk mengolahnya menjadi salah satu camilan khas yang biasa disebut ledre.
Ledre merupakan makanan ringan yang terbuat dari campuran tepung ketan, parutan kelapa muda, air, gula, garam, dan pisang yang merupakan komposisi utama camilan ini. Pisang yang digunakan untuk membuat ledre juga bukan sembarang pisang. Produsen biasa menggunakan pisang raja yang telah masak. Resep yang digunakan sudah dilakukan secara turun temurun. Alasan menggunakan pisang raja untuk menjaga kualitas aroma dan rasa ledre tersebut.
Ledre dibuat dengan cara menuangkan adonan berupa campuran gula, garam, parutan kelapa muda, air, serta tepung ketan yang dituangkan ke dalam wajan yang sudah diolesi mentega. Adonan dalam wajan kemudian ditekan-tekan dengan sendok hingga tipis, selanjutnya diberi pisang raja yang telah dilumatkan, dan diberi taburan gula pasir. Ledre yang bagian bawahnya sudah berkerak menandakan ledre sudah matang. Padatahap terakhir, ledre digulung hingga membentuk seperti semprong baru diangkat dari wajan dan akan mengeluarkan aroma pisang manis yang khas.
Ledre sangat cocok disajikan dengan teh hangat atau minuman hangat lainnya.Antara kerenyahan ledre, aroma pisang raja yang khas saat ledre digigit, dan teh hangat menghasilkan perpaduan istimewa saat ledre disantao.
Kecamatan yang paling banyak memproduksi ledre adalah Padangan. Di Kecamatan Padangan, pohon-pohon pisang (terutama pisang raja) tumbuh subur. Produksi ledre memberi keuntungan tersendiri bagi masyarakat Bojonegoro karena dapat membuka peluang usaha serta membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi angka pengangguran.
Meski ledre merupakan oleh-oleh khas Bojonegoro, namun si renyah ini dapat dijumpai di kabupaten-kabupaten lain di sekitar Bojonegoro, seperti di Blora, Ngawi, dan Cepu. Deretan penjual ledre dengan mudah dijumpai di sepanjang jalan masuk Kabupaten Bojonegoro, serta di sepanjang jalan antara Ngawi-Solo.
Harga sebungkus ledre sangat terjangkau. Hanya Rp 4.000 isi sekitar sepuluh buah, pembeli sudah dapat mendapatkan si renyah yang beraroma khas ini. Jika ingin membawa ledre sebagai oleh-oleh untuk keluarga, jangan cemas camilan ini akan hancur. Karena ledre bisa dibungkus dalam kardus. Satu kardus kecil isi dua bungkus.
Jangan mengaku pernah ke Bojonegoro jika belum mencicipi renyahnya ledre memang benar adanya. Apalagi jika Anda orang Bojonegoro asli namun belum pernah menikmati kriuknya ledre? Terlalu…
Kamis, 05 Maret 2015
Senin, 26 Januari 2015
Resep Pembuatan Ledre
Cara Membuat Ledre Khas Bojonegoro
Ledre
adalah makanan khas Bojonegoro yang terbuat dari pisang raja.
Bentuknya gapit/gulungan dengan aroma pisang raja yang manis. Makanan
ringan ini sangat cocok sebagai teman minum teh, sajian tamu
maupunoleh-oleh. Kecamatan Padangan merupakan produsen ledre terbesar
di Bojonegoro, terletak ± 25 Km arah barat Kota Bojonegoro. Disana
terdapat 110 unit usaha yang kebanyakan merupakan industri rumah
tangga. Sampai saat ini tenaga kerja yang terlibat mencapai 220 orang
dengan kapasitas produksi 9.900.000 buah ledre per tahun. Pemasaranan
ledre telah merambah ke beberapa kota besar seperti yang terdapat pada
beberapa pasar swalayan di Jakarta.
Di beberapa tempat, kue ini sering
disebut kue semprong. Sebutan ini diberikan, karena bentuknya yang
mirip dengan tabung kaca yang terdapat di lampu teplok. Semprong
digunakan untuk melindungi api dari angin.
Ledre boleh dibilang sudah terangkat
namanya, hingga banyak dijual di luar Padangan. Di Kabupaten Blora,
penjual ledre banyak terdapat di sepanjang jalan menuju Kecamatan Cepu.
Di Ngawi, penjual ledre terdapat di pinggir jalan antara Ngawi-Solo.
HARGA sebungkus ledre Rp 4.000, berisi sekitar sepuluh “semprong”. Agar
mudah di bawa untuk oleh-oleh dan tidak hancur, ledre dikemas dengan
kardus. Satu kardus kecil isinya dua bungkus. Sedangkan yang berukuran
besar isinya empat bungkus. Menjelang Lebaran, harga ledre dinaikkan
hingga Rp 6.000. Kardusnya pun ada yang berukuran besar, hingga berisi
60 bungkus. Maklum saja, ledre banyak dibeli untuk oleh-oleh para
pemudik bagi kerabatnya. Soal kenaikkan harga itu, Ny Anif mengatakan,
pedagang yang biasanya mengambil sedikit stok, tiba-tiba mengambil
banyak dari pembuat ledre.
Ia sendiri pada hari biasa mengambil
sekitar 100 kardus. Namun, pada hari menjelang Lebaran bisa mengambil
hingga 400 kardus. “Para pedagang biasa berebut karena takut kehabisan
persediaan,” katanya. Untuk variasi, pembuat ledre biasanya membuat
kue itu dengan aroma baru, seperti durian, cokelat, dan susu. Beberapa
pembuat ledre yang cukup kesohor, antara lain UD Anyar Mas, Ny Khusnul
M, dan Ny Arifin. Para pembuat ledre ini cukup profesional, dari segi
kemasan mereka telah membuatnya sesuai dengan syarat higienis, seperti
bungkus dari plastik dan kardus. Selain itu, ada nomor pendaftaran di
Departemen Kesehatan. Kardusnya pun cukup menarik. Ada gambar karikatur
tawon yang sedang makan pisang. Hari-hari makin mendekati Lebaran,
pedagang ledre sudah pasti makin tersenyum. Mereka pasti akan meraup
banyak untung. Bila penasaran dengan ledre, datanglah ke Padangan.
Ratusan penjual ledre ada di sepanjang jalan menuju kecamatan itu.
Caranya adalah sebagai berikut :
BAHAN
250 gr tepung ketan
1 btr kelapa agak muda, parut kasar
5 bh pisang raja, lumat kasar
250 ml air
1 sdt garam
100 gr gula
1/2 sdt vaniliTABURAN:
gula pasir secukupnya
250 gr tepung ketan
1 btr kelapa agak muda, parut kasar
5 bh pisang raja, lumat kasar
250 ml air
1 sdt garam
100 gr gula
1/2 sdt vaniliTABURAN:
gula pasir secukupnya
CARA MEMASAK
- Rebus gula, garam, dan vanili dengan 250 ml air hingga larut.
- Masukkan parutan kelapa muda, aduk-aduk. Matikan api.
- Selagi masih panas, masukkan tepung ketan sehingga membentuk adonan kental.
- Siapkan wajan anti lengket, olesi dengan mentega tipis-tipis. Beri 2 sendok adonan, tekan-tekan dengan punggung sendok hingga tipis (ketebalan 1/2 cm). Beri 1-2 sdm pisang yang telah dilumatkan. Ratakan, taburi dengan gula pasir. Tutup wajan agar pisang matang.
- Bila bagian bawah sudah berkerak agak gosong, lipat ledre. Sisihkan.
- Lakukan hingga semua adonan habis. sajikan.
TIPS & TRIK:
- Sebelum diparut kelapa dikerok dulu kulit arinya ya.
- Pisang raja pilih yang benar-benar matang. Kalau tidak, pisang biasanya berasa sepet, kelat di lidah. Jadi kalau tidak ada pisang raja masak pohon, mending pakai pisang kepok.
- Tepung ketan usahakan hasil gilingan baru. Kalau ada tempat penggilingan dekat kita asik. Bisa numpang digilingkan agak kasar, jangan yang lembut banget. Jadi masih ada butiran-butirannya gitu. Atau bisa saja kita buat sendiri, gunakan saja food processor.
- Porsi tepung ketan bisa ditambah atau dikurangi tergantung tingkat kekeringan tepung. Yang penting adonan bisa kental.
Langganan:
Postingan (Atom)